Syirik Adalah Dosa yang sangat besar disisi Allah namun syirik rupanya telah menjadi budaya dan kebiasaan di bangsa indonesia salah satunya tak ketinggalan ketika hendak ujian Nasional biasanya ada ritual-ritual yang mengandung kesyirikan atau di khawatirkan menjerumuskan dalam syirik antara lain :
1. Pensil Yang Digunakan Untuk Ujian Di Jampi-Jampi atau diberi rajah
Tahun 2013 lalu banyak terjadi ritual yang seperti ini terutama di Desa Kalikejambon Kecamatan Tembelang Jombang. hal ini ditakutkan menjadi sesuatu ketergantungan para siswa dengan pensil yang dijampi-jampi itu.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلاَ أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ
“Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat),
maka Allah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barangsiapa yang
menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari ‘ain, yaitu mata
hasad atau iri, pen), maka Allah tidak akan memberikan kepadanya jaminan” (HR. Ahmad 4: 154. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan –dilihat dari jalur lain-).
2.Ritual Ziarah Makam
Menjelang Ujian biasanya siswa-siswi mwlakukan ziarah makam para wali, jika ziarah makam ini adalah untuk dzikr maut tak masalah , namun jika ziarah makam agar lulus ujian ini tak ada dalilnya, jika ziarah makam berdoa kepada mayat yang di dalam kubur ini adalah bentuk kesyirikan.
“Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka
mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya
daripadamu dan tidak pula memindahkannya.” (Q.S. Al-Isra’ : 56)
“Orang-orang musyik Jahiliyah mengatakan, “Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya.” (Q.S. az-Zumar: 3)
3.Pergi Ke Dukun
Agar lulus ujian tak jarang para siswa-siswi9 dan orang tuanya pergi ke orang pintar atau dukun untuk lulus ujian.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu mempercayai apa yang
dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad.” ( HR.AHMAD)
مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
"Siapa yang mendatangi dukun atau
tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh ia
telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad." (HR.
Ahmad dan Ashabus Sunan. Hadits ini dishahihkan Syikah al-Albani dalam
Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3047 dan al-Irwa')
- See more
at:
http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/04/24/24148/shalat-40-malam-tidak-diterima-karena-datang-ke-dukun/#sthash.S1VLGCBC.dpuf
مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
"Siapa yang mendatangi dukun atau
tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh ia
telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad." (HR.
Ahmad dan Ashabus Sunan. Hadits ini dishahihkan Syikah al-Albani dalam
Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3047 dan al-Irwa')
- See more
at:
http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/04/24/24148/shalat-40-malam-tidak-diterima-karena-datang-ke-dukun/#sthash.S1VLGCBC.dpuf
مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
"Siapa yang mendatangi dukun atau
tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh ia
telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad." (HR.
Ahmad dan Ashabus Sunan. Hadits ini dishahihkan Syikah al-Albani dalam
Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3047 dan al-Irwa')
- See more
at:
http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/04/24/24148/shalat-40-malam-tidak-diterima-karena-datang-ke-dukun/#sthash.S1VLGCBC.dpuf
0 komentar:
Post a Comment