http://picasion.com/

HIKMAH DI SEBALIK AKHLAK RASULULLAH


ASSALAMU'ALAIKUM WR...WB 

Innal hamdalillah nahmaduhu wanastanginuhu wanastaghfirugh wanangudzubillaahi minsyuruuri amfusina wasyayyiati a’malina mayyahdillaahu fala mudhillalah wamayyudlilfalah hadiyalah
Asyhaduallailahaillalloh wahdahula syarikallah waasyhaduanna muhammadan ‘abduhu warosuluh.
Allohumma sholi’ala Muhammad wa’ala alihi wasohbihi ajma’in

Segala puji bagai Allah yang telah memberikan ni'mat kepada kita yang seandainya kita hitung – hitung nikmat Allah itu tentunya kita tak akan dapat menghitung jumlah ni'mat Yang Allah berikan itu, maka dari itu Ayo…Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan syukur yang sebenar-benar nya.
Sholawat serta salam untuk Rasulullah saw , yang kita nantikan syafaatnya di yaumil Akhir kelak.

Sudah menjadi pengetahuan kita bersama bahwa  Rasulullah di utus untuk meluruskan Akhlak manusia , sesuai dengan hadist riwayat ahmad  
Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.”

Ketika aisyah di Tanya apa Akhlak rasul beliau menjawab Akhlak rasul ialah Al- Qur'an, jikalau akhlak rasul ialah Al-Qur'an maka sangatlah universal Akhlak rasul itu , akhlak tidak bias di makanai hanya sebagai unggah-ungguh atau cara perilaku manusia, seperti cara minum , cara makan , dan cara-cara yang lain … karena Al-qur'an bukan hanya mengatur itu namun Al-qur'an mengatur segalanya, dari yang kecil sampai yang besar.
Maka yang di maksud rasul di utus untuk meluruskan Aklhak dan akhlak rasul ialah Al-Qur'an ialah.

Pertama  Akhlak manusia kepada Allah yaitu mentauhidkan Allah dan hanya beribadah pada Nya saja tidak menyekutukan Nya.

Kedua Akhlak kepada Raulullah yaitu senantiasa itiba' (mengikuti beliau ) dalam ibadah dan perilaku.

Ketiga Akhlak kepada sesama orang lain : seperti tawadhu' dll

Ke empat Akhlak kepada alam : tidak merusak nya . memperlakukan nya sembarang ngan

disini saya akan memberikan satu saja contoh akhlak rasulullah terutama Akhlak kepada sesama , semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua 


Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan
dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan
makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang
dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari
sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat
Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak
bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku,
adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan
itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,
setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah
seorang dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar
RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia….
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA
saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah
SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.
Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah
baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya.

 hikmah dari akhlak itu.. ialah kita harus berbuat baik kepada siapapun termasuk kepada orang non islam 
semoga dengan itu ia nantinya dapat menerima islam , apalagi berbuat baik kepada sesama muslim, karena sesama musilim adalah saudara ...................
sekian ..WASSALAMU'ALAIKUM WR...WB
    Blogger Comment
    Facebook Comment

Translate