http://picasion.com/

1-10


1.       Alif laam miin[10].

Abu bakar , umar , utsman , ali dan ibnu mas’ud berpendapat mengembalikan tafsi ALIF – LAM –MIM ini kepada Allah .

Ada juga yang berpendapat bahwa ini adalah nama surah atau sebagian nama dari nama Allah yang di letakan dialam nama suroh ,tiap huruf mennunjukan nama Allah , Alif = Allah , Lam = Lathif , Miim =majid .  ibnu abbas berkata Alif , lam ,miim termasuk ismullahil a’dham

Ibnu taimyyah , az-zamakhsary , al-qurtubi ,alfaraa’ ,arrazi  berpendapat tujuan huruf – huruf lepas itu menunjukan i’zaul qur’an , kelebihan mu’jizat  qur’an , meskipun al-qur’an tersusun dari huruf-huruf kalimat yang biasa yang di pergunakan oleh makhluk , namun makhluk takan sanggup menyusun , membuat seperti alqur’an , meskipun surah yang singkat – singkat sekalipun.

Lebih jelas sperti yang di katakan sayyid Qutb dalam tafsir zhilalil Qur’an :

....Kitab Al-qur’an ini ter  Susun dari huruf – huruf  semacam ini ( huruf-huruf potongan ) yang sudah di kenal di kalangan orang-orang arab yang di turuni firman ini , namun demikian , ia merupakan kitab mukjizat sehingga mereka tidak dapat menyusun huruf-huruf itu menjadi seperti Al-qur’an.
2.       Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],

Ibnu katsir : kitab Al-qur’an ini tidak ragu bahwa ia benar-benar di turunkan Oleh Allah .tidak ragu bahwa semua beritanya benar , tubntunanya benar , hukumnya adil , dan bijaksana , tidak ragu bahwa ia akan mencapai hajat tujuan hidup  manusia di dunia atau akherat .

Hudalilmutaqien :
 huda : cahaya Mutaqqien : orang mukmin yang berhati-hati dari syirik , menjauhi syirik , dan melakukan ta’at . demikian kata ibnu abbas .

definisi taqwa lain :

 
3.       (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Sayyid Qutb : ayat berikutnya menerangkan sifat-sifat dan karakter  orang-orang muttaqien , yaitu sifat kaum mukminin terdahulu di madinah ,

Ibnu katsir : iman adsalah percaya yang di lengkapi rasa takut , lalu beramal , sifat pertama orang muttaqien , beriman kepada segala berita dan ajaran yang Ghoib , beriman adanya Allah , Kitab Allah malaikat ,dan Utusan Allah , , hari kemudian , akherat , surga dan neraka.
“ hadist tentang iman “
                Selanjutnya “ menegakan shalat  ibu abbas yaitu menyempurnakan ruku’sujud , bacaan dan khusyuk
                Qotadah : menjaga waktunya , wudhunya, rukuk , sujudnya.
                Selanjutnya “ wamimma razaqnaahum yunfikum . ibnu abbas (maksudnya ) zakat harta, ibnu mas’ud : belanja untuk keluarga
                Dalam Az-zhilal terdapat hadist yang cukup tegas “ Inna fii malali khaqqo siwazakaati” artinya : Sesungguhnyaa pada harta ada kewajiban lain selain zakat ( infak ) { Hr.At-tirmidzi }
             Infak telah di syariatkan sebelum di syariatkan zakat .
4.       dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18].
5.       mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19].

Tafsir 4-5 :
                “ ibnu abbas mereka yang percaya pada apa yang diturunkan Allah kepadamu dari wahyu , juga percaya pada apa yang diturunkan Allah pada Rasul-rasul yang sebelum mu , dan kepada akherat merekja yakin , kepada kebangkitan sesudah mati , kiamat , surga , neraka , hisab , mizan timbangan

Ibnu katsir :..... merekalah yang mendapat petunjuk hidayat , nur  dan penerangan dari Allah dan merekalah yang akan bahagia dan untung di dunia dan akherfat.

6.       Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

Ibnu katsir :  kafaru  berarti tertutup dari kebenaran oleh kepentingan mereka , sehingga  karena kepentingan sehinggba tidak menghiraukan kebenaran tuntunan ALLAH , tidak mentaati ajaran Allah , dan rasulullah saw, merasa jika mempercayai ajaran allah dan rasulullah tidak akan tercapai kepuasan

7.       Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.
Sebagian ahli tafsir  mengatakan  khatamallahu a’la quluubihim dalam ayat ini , Allah memberitahukan tentang kesombongan mereka sehingga mengabaikan hak dan enggan menmdengarkan ajaran tuntunan yang baik.  

8.       di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman


Ayat ini menerangkan tentang orang – orang munafik samapai dengan ayat 20 

Ibnu katsir :... setelah rasulullah  hijrah kemadinah dan mulai terlihat kekuatan islam sesudah mencapai kekuatan islam sesudah mencapai kemenangan dalam perang badar , barulah ada orang- orang yang berpura-pura islam padahal hatinya tetap kafir seperti ABDULLAH BIN UBAY BIN SAHUL  tokoh khazrat yang pernah akan di nobatkan menjadi presiden di madinah , tetapi gagal karena tiba-tiba nabi saw datang kekota madinah .

Demikian orang munafik pura-pura islam , pura-pura beriman pada Allah dan hari kemudian namun sebenarnya hati nya tidak , munafik adalah musuh dalam selimut ( red. )   
9.       mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Ibnu Qoyyim al –jauziah berkata : Moadal mereka adalah tipuan dan makar , barang dagangan mereka kedustaan . mereka mempunyai klogika agar tetap exis , yaitu memperlihatkan keridhoan kepada ke 2 belah pihak ( rasulullah & pihak kaum kafir ) sehingga mereka tetap merasa aman.
10. dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Ibnu katsir :
Yakdzibun : berdusta dalam ucapan syahadat dan kata iman nya   yukadzibun  berarti mendustakan  segala berita yang ghoib , ajaran yang di bawa oleh nabi saw.

                Dalam QS 9:124-125 DISEBUTKAN :
                “ 124. dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, Maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.
                  125. dan Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit[666], Maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam Keadaan kafir.


SHARE

About muwahid

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Translate