http://picasion.com/

11-20

11. dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan."
Ibnu katsir : la tufsidu fil ard _ jangan berbuat kemaksiatan di atas  bumi , sebab kebaikan di muka bumi ini hanya tercapai dengan ta’at maka tiap perbuatan ma’siat dan anjuran untuk berbuat ma’siat maka itu berarti merusak , mengacau.
Ibnu jarir : orang munafik merusak di atas bumi karena ma’siat dan pelanggaran mereka terhadap larangan Allah serta mengabaikan perintah Allah dan ragu terhadap ajaran agama yang mengharuskan percaya dan yakin , juga mereka  membantu pada orang – orang yang mendustakan ajaran Allah dan Rasulullah saw . Dan orang – ortang munafik itu selalu merasa bahwa perbuatan kejahatan mereka itu sebagai perbaikan dan kebaiakan “
Qoluu innamaa nahnu mush-lihun : Sayyid Qutb mengatakan Orang-orang yang membuat keerusakan di muka bumi dengan serusak-rusaknya sambil mengatakan bahwa mereka melakukan perbaikan ...
Sayyid Qutb : oleh  karena itu datanglah akibat yang pasti & ketetapanya benar  yaitu ayat 12 ini
12. Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
    Hanya karena kebodohan mereka maka mereka tidak mengetahui dan tidak dapat merfasakan ( ibnu kattsir )
13. apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah Kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
Ibnu katsir : orang munafik selalu merasa lebih bijaksana atau moderen , sebab mereka tidak memiliki keyakinan dan selalu ragu . sebab itu mereka menganggab tiap orang yang perfcaya dan yakin itu bodoh , kurfang maju pikiranya .
Padahal ia yang sangat bdoh ( red ) sufaih jamak nya sufafahaa ( dalam ayat di atas ) ialah orang bodoh yang lemah pikiran dan tidak dapat membedakan antara baik dan buruk , yang berguna dengan berbahaya
14. dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok."
Ibnu qoyyim : Masing – masing di antara mereka mempunyai dua wajah . wajah saat berhadapan dengan orang – orang mukmin , dan satu wajah lagi saat berkujmpul dengan rekan- rekan segolonganya , mereka juga mempunyai 2 lidah , satu lidah di gunakan jika bersama-sama orang – orang muslim, dan satu lidah lagi di per gunakan untuk menerjemahkan rahasia yang terpendam di dalam hati mereka.
 15. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
ibnu katsir _ fitugh yanihim ya’mahun ( membiarkan mereka terombang – ambing dalam keseatan mereka ) maksudnya dalam kesesatan mereka buta bingung , tidak mendapatkan jalan untuk keluar sebab Allah telah menutup hati , telingan , dan mata  penglihatan kabur , mereka tetap tidak mendapat petunjuk.
16. mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
Ibnu katsir : mereka telah keluar dari petunjuk dan hidayah menuju kepada kesesatan , dari jama’atul muslimin kepada perpecahan , dari keamanan kepada ketakutan , dari sunaturrasul kepada bid’ah yang berlawanan dengan ajaran rasulullah.
17. perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
Ibnu abbas , dan ibnu mas’ud dan beberapa sahabat lain mengatakan “ sesungguhnya ada beberapa orang ketika nabi saw , baru hijrah ke madinah yang masuk islam ( maksudnya orang tersebut masuk islam mengikuti ajaran rasulullah .red. ) kemudian ,mereka menjadi munafik  meragukan ajaran tuntunan islam ,sehingga tadinya ia mengenal halal , haram baik buruk , kemudian karena ragu  meka kembali dalam kegelapan bingung .   
18. mereka tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
Ibnu qoyyim : pendengaran , penglihatan , lidah mereka sudah terturtup kerak , sehingga mereka tidak bisa mendengar seruan iman , tidak bisa melihat hakikat AL-QUR’AN dan tidak bisa mengatakan kebenaran
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir[29].
Ibnu katsir di dalam ayat ini Allah mengumpamakan ajaran islam dengan turunya Al-qur’an , bagaikan air hujan yang turun dari langit , yakni  kebutuhan  jiwa  manusia kepada Al-qur’an sama dengan kebutuhan jasmani terhadap  hujan.
Tapi yang  mereka dengar dari hujan itu hanya suara petir   peringatan , ancaman dan kewajiban yang di bebankan kepada mereka setiap pagi dan petang . maka mereka menyumbat kan jari ketelinga mereka dan merekapun lari.
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
ibnu katsir ........ “ sehingga jika terlihat terang mengikuti terpaksa mengikuti , tetapi  jika kembalai menjadi gelab mereka bingung hilang akal terpaksa berdii tegak , tidak tahu kemana harus pergi , dan bagaimana harus berbuat ....
dalam Qs alhadid ayat 12
12. (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (Dikatakan kepada meraka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar".
13. pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah Kami supaya Kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
14. orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah Kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran Kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang Amat penipu.
Bahwa awal suroh Al-baqoroh ini terbagi ke 3 golongan manusia yaitu Mutaqien , kafirin dan munafiqien .



SHARE

About muwahid

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Translate