Apa Kabar Pembaca Setia Al-Muwahid Media Semoga Senantiasa Dilindungi Oleh Allah Dari Setiap Sesuatu Yang Membahayakan Antum Semua.
Sudah Maklum jikalau kita ketahui dalam sejarah bahwa rasulullah meninggal karena sakit namun juga ada yang menyatakan bahwa rasulullah meninggal karena diracun dan hal ini menjadi perdebatan dikalangan umat islam sendiri, selain itu hal ini dimanfaatkan oleh orang non islam yang dengki dengan islam untuk menjatuhkan islam itu sendiri,
A. Rasulullah Memang Pernah Diracun.
Dalam sejarah memang diketahui bahwa rasulullah pernah diracun tepatnya waktu diperang khaibar oleh seorang wanita Yahudi namun rasulullah mengetahui bahwa beliau/dirinya diracun dan akhirnya wanita yahudi itu mengakui perbuatanya dan masuk islam.
Kisahnya waktu itu adalah Tatkala Selesai Penakhlukan/Perang Khaibar beliau dihadiahi kambing bakar oleh Zainab binti Al-Harits istri Sallam bin
Misykam. Sebelum itu, Zainab bertanya kepada beliau, 'Apa yang paling engkau
sukai dari kambing, wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Lengan'. Zainab
membubuhkan racun sebanyak mungkin ke lengan kambing, meracuni semua daging
kambing, dan menghidangkan kepada Rasulullah. Beliau mengambil lengan kambing,
mengunyah sedikit daripadanya, tidak menelannya, dan memuntahkannya. Sedang Bisy
bin Al-Barra' bin Ma'rur yang ketika itu bersama beliau mengambil seperti beliau
dan menelannya. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya tulang kambing tersebut
memberitahuku bahwa ia beracun'. Beliau memanggil Zainab dan ia mengakui
meracuni kambing bakar tersebut. Beliau bertanya kepada Zainab, 'Kenapa engkau
berbuat seperti itu?'. Zainab menjawab, 'Engkau telah bertindak terhadap kaumku
seperti engkau ketahui. Oleh karena itu, aku berkata, 'Jika ia (Muhammad)
seorang raja maka aku bisa membunuhnya dan jika seorang nabi maka ia akan
diberitahu'. Rasu-lullah memaafkan Zainab, sedang Bisyr meninggal dunia karena
makanan yang dimakannya.(siroh Nabawiyah S.Almubarokfurry)
ilustrasi perang khaibar |
Maksud wanita yahudi itu meracuni rasulullah adalah untuk mengetahui apakah rasulullah seorang Nabi atau hanya seorang pemimpin biasa seperti halnya raja, jikalau ia seorang nabi pasti ia diberi tahu oleh Allah bahwa daging kambing itu telah di beri racun namun jika ia hanya seorang raja pasti ia taktau kalau ada racunya dan akhirnya ia mati, Namun yang terjadi ternyata rasulullah mendapat mukjizat dari Allah bahwa lengan kambing itu berbicara kepada rasulullah bahwa dia diberi racun "Sesungguhnya tulang kambing tersebut
memberitahuku bahwa ia beracun" Itulah kalimat yang diucapkan oleh rasulullah, Maka wajar setelah itu wanita yahudi yang bernama Zainab binti Al-Harits lalu masuk islam.
B.BEKAS RACUN MASIH TERASA SAMPAI RASULULLAH AKHIRNYA WAFAT.
Racun itu memang tak begitu langsung hilang efeknya dalam diri rasulullah bahkan sampai beliau wafat.
وَقَالَ يُوْنُسُ عَنِ
الزُّهْرِي قَالَ عُرْوَةُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِي مَرَضِهِ
الَّذِي مَاتَ فِيْهِ : يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ
الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ
إِنْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ
“Yunus berkata : Diriwayatkan dari
Az-Zuhri, Urwah berkata : Aisyah x berkata, “Nabi saw bersabda di kala
sakit yang berakhir dengan wafatnya beliau, ‘Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena makanan yang pernah aku makan di perang Khaibar. Dan inilah saatnya bagiku merasakan terputusnya urat nadiku karena racun itu’.(Hr.Bukhori)
حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا
عَبَّادٌ عَنْ هِلالٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةً
مِنَ الْيَهُودِ أَهْدَتْ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ شَاةً مَسْمُومَةً فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا فَقَالَ مَا حَمَلَكِ
عَلَى مَا صَنَعْتِ قَالَتْ أَحْبَبْتُ أَوْ أَرَدْتُ إِنْ كُنْتَ نَبِيًّا
فَإِنَّ اللَّهَ سَيُطْلِعُكَ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ نَبِيًّا
أُرِيحُ النَّاسَ مِنْكَ. قَالَ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَجَدَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا احْتَجَمَ قَالَ
فَسَافَرَ مَرَّةً فَلَمَّا أَحْرَمَ وَجَدَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا
فَاحْتَجَمَ
“Telah bercerita kepada kami Syuraih,
telah bercerita kepada kami Abbad, dari Hilal, dari Ikrimah, dari Ibnu
Abbas bahwa seorang wanita Yahudi menghadiahkan daging seekor kambing
yang telah dibubuhi racun. Lantas, beliau mengutus seseorang agar
menghadapkan wanita itu, beliau bertanya, “Apa alasanmu melakukan hal
ini?” Ia menjawab, “Aku suka –atau aku ingin–, jika engkau benar seorang
nabi, pasti Allah akan memberitahukan racun itu kepadamu. Namun jika
engkau bukan seorang nabi, maka manusia tak akan lagi terganggu olehmu.”
Ibnu Abbas menuturkan, “Apabila Rasulullah merasakan sesuatu dari
racun itu, beliau melakukan bekam. Suatu kali beliau sedang bepergian,
ketika melakukan ihram beliau merasakan pengaruh racun tersebut, lantas
beliau berbekam (Musnad Imam Ahmad)
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Saya melihat bekas racun itu senantiasa berada di langit-langit mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” (Muttafaqun ‘alaihi)
Dari hadist-hadist diatas membuktikan bahwa efek racun itu tetap berefek sampai beliau wafat kurang lebih 4 th dari perang khaibar itu dan dari itu bisa disimpulkan bahwa sakitnya beliau akibat efek dari racun itu.
Walau efek racun itu tidak langsung terasa dan membuat rasulullah sakit bahkan beliau masih membuka kota makkah , haji wada dan memimpin pasukan.
C.Hikmah Dari Wafatnya Rasulullah
Hikmah Dari Racun yang akhirnya membuat rasulullah sakit dan meninggal dunia memberitahukan kepada kita bahwa beliau meninggal dalam keadaan SYAHID.
Sehingga, Allah menghimpun gelar kenabian (nubuwwah) dan kesyahidan (syahadah)
sekaligus untuk Nabi-Nya, guna mengoptimalkan kehormatan, kemuliaan dan
ketinggian derajat beliau di sisi Allah. Dan juga agar beliau menempati
kedudukan para syuhada’, sekaligus kedudukan para nabi. Karena itu,
Ibnu Mas’ud, Az-Zuhri dan yang lain berpendapat bahwa Rasulullah n wafat
sebagai syahid akibat racun tersebut di atas.
Ibnu Mas’ud a berkata, “Sekiranya aku bersumpah sembilan kali untuk menyatakan bahwa Rasulullah n wafat karena terbunuh, itu lebih aku sukai daripada aku bersumpah sekali untuk menyatakan bahwa beliau tidak terbunuh. Yang demikian itu, karena Allah telah mengangkat beliau sebagai nabi sekaligus sebagai syahid
D.PERISTIWA INI JADI SENJATA ORANG KAFIR
Orang-orang kafir yang membenci islam berusaha menyebarkan subhat bahwa rasulullah bukanlah Nabi karena mati diracun.
“Kenapa masalah racun ini sangat penting! Karena yang membunuh adalah
wanita Yahudi yang ingin membuktikan kalau Nabi Muhammad itu adalah
seorang nabi atau bukan. Orang Yahudi orangnya pintar, tidak seperti
orang Arab atau orang Islam ‘kurang pintar’ lainnya. Mereka selalu
menguji apa yang mereka dapat, tidak menelan mentah-mentah seperti umat
Islam sekarang ini. Kalau dia benar-benar utusan Allah, kenapa Allah
tidak memberitahukan sebelumnya? Makanya, kalau dia benar-benar utusan
Allah, racun itu tentu tidak dimakan. Nah, bukan Islam namanya kalau
tonggak keimanannya berdasarkan atas Injil dan Kristen. Jadi, tolok
ukurnya pasti Kristen, padahal Injil dianggap dipalsukan. Pasti tanya
bagaimana Yesus matinya. Sudah baca Quran atau Injil belum? Kata Quran,
Yesus diselamatkan, tidak seperti Muhammad! Kata Injil, Yesus sendiri
sudah tahu kalau waktunya sudah tiba, dan itu sudah dinubuwwatkan oleh
kitab-kitab lama, dan dia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Dia pun
bilang ke salah satu rasulnya, kalau dia akan menyangkal tiga kali
sebelum ayam berkokok. Dan semua benar. Mengerti tidak? Jelas-jelas
Yesus lebih suci, dan Quran sendiri mengakuinya. Sekarang lihat! Tolong
sebutkan satu ayat saja di dalam Al-Quran yang menyebutkan kalau
Muhammad masuk surga!”
itulah Salah satu celoteh kau kafir di forum http://www.salib.net/Forums/viewtopic/p=12821.html, yang mencoba membuat propaganda.
Sanggahnya adalah sudah jelas di atas bahwa memang wanita itu hendak menguji bahwa rasulullah merupakan nabi atau raja atau bukan kalau seorang raja pastilah ia tidak tau bahwa daging itu diracun atau tidak yang akhirnya akan disantap saja dan akhirnya rasulullah meninggal. Namun sudah jelas bahwa AKHIRNYA RASULULLAH Mengetahui akan adanya racun lewat mukjizat Allah jadi apa yang diragukan ??
walaupun efek racun itu masih berefek itu membuktikan bahwa rasulullah adalah seorang nabiullah dari kalangan manusia biasa bukan tercipta dari malaikat yang memang dipilih oleh Allah dan juga merasakan sakit seperti manusia pada umumnya singkatnya beliau tidak kebal,& juga rasulullah pernah terluka dalam perang.
Katakanlah:
Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada Tuhannya”. (QS Al Kahf 18:110)
Katakanlah:
“Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai
penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka
seorang malaikat menjadi rasul“.
Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya”. (QS Al-Isra’, 17: 95-96)
Dan hal itu justru menjadikan umat islam semakin yakin dan mencintai rasulullah Muhammad Saw.
Dan ini jawaban kalau dikatakan bahwa tidak ada dalam Al-Quran kalau rasulullah masuk syurga.
Allah juga berfirman,
Para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang shaleh, mereka di surga.
beliau bersabda,
Bagi Orang-Orang Yang Cerdas ayat itu Mudah utuk difahami kecuali bagi orang kafir yang hati , mata dan telinganya tertutup itu hanya menambah kedengkian yang ada dalam dada mereka.
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ
الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ
رَفِيقًا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا
Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang
demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (QS. An-Nisa: 69 – 70)Para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang shaleh, mereka di surga.
beliau bersabda,
فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ، آنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْكَوَاكِبِ
“Itu adalah sungai, Allah janjikan untuk diberikan kepadaku di Surga. Jumlah gayungnya sebanyak bintang..” (HR. Muslim 400, Ahmad 11996, Nasai 904, Abu Daud 784, dan yang lainnya).Bagi Orang-Orang Yang Cerdas ayat itu Mudah utuk difahami kecuali bagi orang kafir yang hati , mata dan telinganya tertutup itu hanya menambah kedengkian yang ada dalam dada mereka.
0 komentar:
Post a Comment