Pemerintah Suriah menyebut ledakan yang berlangsung di Brussels
adalah dampak dari kebiajakan anti-terorisme yang salah diterapkan oleh
Uni Eropa (UE). Setidaknya tiga ledakan menghantam Ibukota Belgia
tersebut hari ini.
"Serangan di Brussels merupakan konsekuensi dari kebijakan beberapa negara yang menggambarkan kelompok-kelompok teroris sebagai moderat," kata seorang sumber di Kementerian Pertahanan Suriah yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reueters pada Selasa (22/3).
Sumber itu juga menuturkan, serangan ini merupakan pengingat kepada dunia internasional untuk menyatukan kekuatan untuk melawan semua kelompok terorisme, tanpa terkecuali.
"Suriah, yang telah dihadapkan terorisme selama lima tahun memperbaharui seruannya untuk menggabungkan semua upaya internasional yang tulus untuk menghadapi bahaya terorisme," sambungnya.
Informasi awal dari media lokal di Brusels menyatakan, jumlah korban tewas dalam ledakan di Bandara Zaventem sebanyak 13 orang. Kemudian korban tewas dalam serangan di stasiun metro Malbeek, 10 orang. Korban luka dari dua lokasi lebih dari 30 orang.
"Serangan di Brussels merupakan konsekuensi dari kebijakan beberapa negara yang menggambarkan kelompok-kelompok teroris sebagai moderat," kata seorang sumber di Kementerian Pertahanan Suriah yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reueters pada Selasa (22/3).
Sumber itu juga menuturkan, serangan ini merupakan pengingat kepada dunia internasional untuk menyatukan kekuatan untuk melawan semua kelompok terorisme, tanpa terkecuali.
"Suriah, yang telah dihadapkan terorisme selama lima tahun memperbaharui seruannya untuk menggabungkan semua upaya internasional yang tulus untuk menghadapi bahaya terorisme," sambungnya.
Informasi awal dari media lokal di Brusels menyatakan, jumlah korban tewas dalam ledakan di Bandara Zaventem sebanyak 13 orang. Kemudian korban tewas dalam serangan di stasiun metro Malbeek, 10 orang. Korban luka dari dua lokasi lebih dari 30 orang.
0 komentar:
Post a Comment