1.Buya Hamka Buya adalah panggilan untuk orang minangkabau yang berasal dari kata bahasa arab abi , abunya yang bermaksud Ayahku atau seorang yang di hormati , sedangkan Hamka adalah singkatan dari nama Aslinya _ Haji Abdul Malik Karim Amrullah , jadi jelasnya ketika orang – orang minangkabau memanggilnya Buya Hamka berarti mereka tak lain adalah memanggil dengan panggilan Ayahku Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Lahir pada 17 – februari -1908 di Minanjau, Tanjung Raya, Kabupaten Agam Sumbar dari pasangan H.Abdul Karim Bin Amrullah & Siti Shafiyah Tanjung. Ia ( Buya Hamka) Adalah orang yang bergelar Profesor dan Doctor serta seorang penulis yang produktif. Tafsir Al-azhar (5 jilid ), Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijk, Di bawah lindungan Ka’bah ( Yang beberapa waktu lalu di filmkan ) dan Merantau ke Deli, Revolusi pemikiran, Revolusi Agama, Agama dan Demokrasi, Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi, Dari Lembah Cita – Cita. Selain penulis dan pemikir ia juga berkiprah sebagai seorang Ustadz, Politikus, Aktivis islam. Namun siapa sangka Gelar serta kemampuanya di semua bidang yang ia geluti ia peroleh bukan dari bangku pendidikan Formal sekelas kuliah, dia hanya bersekolah di Sekolah Dasar ( SD) Maninjau selama dua tahun, ketika usia 10 tahun ayah nya mendirikan sumatera thawalib disitu Hamka mempelajari Agama dan bahasa Arab melalui sebuah perpustakaan Engku Datuk Sinaro dan Engku Zainudin. Keilmuan dan kemampuanya di peroleh dari belajarnya secara otodidak / belajar sendiri. Sekali lagi ia bukan jebolan universitas, bukan pula perguruan tinggi dan juga tidak pernah mengenyam pendidikan SMP & SLTA, Hamka melakukan otodidak mempelajari berbagai disiplin ilmu di antaranya filsafat, sastra, sejarah, sosiologi, politik baik islam maupun barat, dengan kemahiran bahasa arab yang tinggi ia menyelidiki karya ulama dan pujangga di timur tengah, selain karya orang-orang timur tengah ia juga menyelediki karya sarjana perancis, inggris dan jerman. Selain itu ia sering mengadakan dialog dengan tokoh – tokoh terkenal seperti H.O.S . Cokro aminoto dll. Dalam karier politik nya pada th 1925 ia masuk menjadi anggota Sarekat Islam ( SI ) Dan ikut menyertai gerilya di dalam hutan medan dan berpidato menentang kembalinya belanda ke Indonesia, 1947 di angkat menjadi ketua Barisan Pertahanan Nasional, lalu juga bergabung ke Masyumi ( Majelis Syuro’ Umat Islam) Tahun 64-66 Hamka di penjarakan oleh Soekarno karena di tuduh bekerja sama dengan malasya dan banyak bersebrang pendapat dengan Soekarno, di dalam penjara itulah Hamka menulis tafsir Al-azhar. Ia juga seorang jurnalis di berbagai media seperti, majalah kemajuan masyarakat, majalah Al-Mahdi dan gema Islam dan masih banyak yang lainya. Hal di atas membuktikan betapa seorang Hamka adalah orang yang sungguh-sungguh dan konsisten dalam apa yang ia pelajari maka wajarlah ketika “ pada tahun 1958 buya Hamka mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Al-azhar Cairo Mesir lalu gelar Doctor yang sama oleh Universitas kebangsaan Malasya pada th 1974 , lalu gelar profesor dari Universitas Prof.Dr.Moestopo. Beliau menghembuskan nafas terakhir nya pada tgl 24 juli 1981 (73 th ) Walau beliau telah tiada karya – karya nya masih hidup sampai sekarang , bahkan buku sastra nya tersebar di sekolahan sekolahan Malasya dan Singapura
2. Ajip Rosidi
satu hal yang patut kita
contoh dari Bp Dr.Ajip Rosidi adalah kejujuranya, pasalnya dia
menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian.
Tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah.
Walaupun ia tidak lulus dari sekolah menengah namun manusia yang lahir pada
31 januari 1938 di Jatiwangi,
Majalengka, Jawa Barat ini di angkat
menjadi guru BESAR tamu di Osaka
Gaikokugo Daigaku ( Universitas Bahasa Asing Osaka ) sambil mengajar di Kyoto
Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daigaku ( 1982-1996) pada tanggal 31 Januari 2011 ia
menerima gelar Doctor Kehormatan dari Fakultas Sastra Universitas Padjajaran.
Pada usia yang ke 17 buku nya yang berjudul * Tahun – Tahun Kematian * di terbitkan.
Karya – Karya tulisnya nya banyak yang di terjemahkan dalam Bahasa China ,
Belanda , Inggris , Jepang , Kroatika , Rusia dll.
Setelah pensiun ia menetap di desa Pambelan, Kecamantan,
Mungkid, Magelang, Jateng. Meskipun demikian ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti
yayasan Kebudayaan Rncage dan Pusat studi sunda .
3.Sayyid Thoba Thoba’i
Agar tidak bosan maka di Biografi Orang hebat yang
terakhir ini bukan berasal dari Indonesia melainkan dari Negeri Iran, dia di
juluki * The Amazning Child * atau anak
ajaib. Dalam kehidupanya ia menyampaikan keinginan – keinginan nya dengan menggunakan
ayat- ayat Al- Qur’an, dia juga dapat menghubungkan satu ayat Al-Qur’an dengan Ayat Qur’an yang
lainya, dia juga menjawaab pertanyaan – pertanyaan yang di lontarkan kepada nya
dengan ayat Al-qur’an, dia hafal seluruh Al-Qur’an, dan juga Hafal arti dari
Al-Qur’an dalam usia nya yang masih kecil yaitu usia 5,5 th anak kelahiran Iran 16 – februari – 1991 ini
mendapat gelar Doctor pada usia 7 tahun dari “Hijaz
College Islamic University Inggris” dia menjalani ujian selama 210 menit,
ujian yang di ikuti meliputi lima bidang, menghafal Al-Qur’an dan menerjemahkan
kedalam bahasa ibu nya ( Persia ), menerangkan topik ayat Al-qur’an,
menafsirkan dan menerangkan ayat Al-qur’an dengan ayat yang lainya, bercakap –
cakap menggunakan ayat Al-qur’an, dan menerangkan ayat Al-qur’an dengan
menggunakan metode isyarat.
Dalam ujian itu seorang jama’ah yang hadir langsung mengangkat
tangan dan bertanya, dengan membaca sebuah ayat “Wa atainahul shabiyya ...” lalu ayah nya membacakan ulang dan berkata
ayat ini di surat apa ? dengan spontan husein menjawab “ surah maryam “
juz berapa ? “juz
16 “
terletak di halaman berapa dalam surah maryam ? halaman pertama jawab anak itu “
Masih di tanya lagi “ Apa arti ayat tersebut “
Di jawab dan Kami telah anugrahkan hukum kepadanya
ketika masih dalam gendongan “
Ahsantum !...... alias_ Bagus ...! kata
sang ayah .
Di kesempatan yang lain ayah nya berkata ...Dalam AL-Qur’an ada yang
menyebutkan bahwa nabi Isa yang masih bayi berdialog dengan umat seperti orang
dewasa .... nah ayat ini ada di surat apa ? di surat Al-imron juz ke 3
Sebutkan Ayatnya kata sang ayah ..
Sayyid Husein dengan fasih dan lancar membacakan suroh itu ...
Para orang-orang yang menghadiri ujian itu semakin penasaran ada yang
bertanya berdasarkan ayat Al-Qur’an secara Acak ..
“ wahai sayyid, suroh apa yang
saya baca ini “ tsumma qila lahum aina ma kuntum
tusyrikun ??
Azzumar kata sayyid sang bocah ajaib itu dengan
tersenyum
juz berapa ?
8 “..
Apa arti zumaro ?
“ Berbondong –bondong “
Bacalah kembali ayat ini dan lanjutkan
Dengan lancar si sayyid membaca nya ...
Di antara para hadirin ada yang haru menitikan air matanya ada pula yang
sibuk membolak balik Al-Qur’an untuk mencocokan apa yang sayyid ucapkan ..
Kembali si sayyid di tanya oleh seorang
hadirin yang ahli komputer ...
“ di dalam Al-Qur’an terdapat angka 3,4,5dan 6 ...nah surat apa dan
ayat berapa itu “ ?
Sayyid Husein membacakan Ayat yang berknaan jumlah para pemuda kahfi yang
ada di gua.. berikut arti ayatnya
Seolah seperti komputer yang canggih
sang sayyid menjawab dengan mengutip ayat Qur’an yang berbunyi artinya “ Nanti ada orang yang akan
mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 3 orang , yang ke 4 adalah anjingnya (
jumlah mereka )adalah 5 orang yang ke 6 ada lah anjing nya ( QS , alkahfi : 22)
Mendengar jawaban sang bocah itu sontak hadirin melafadzkan “Masya
Allah...lahaula wala quwata ila billa “ dengan serentak
Sang ahli komputer nampak tidak puas dan bertanya lagi ... Apakah ada ayat lain yang menyebutkan angka
selain 3,4,5,6 ? setelah beberapa detik sayyid menjawab “
“ dengan 5000 malaiakat yang memakai
tanda ,
Itu suroh Al-imron ayat 125
Adakah angka yang lebih dari itu ?seperti 100.000 bahkan di atas nya ?
Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang
atau lebih “ ( QS as-shofat :147)
Masya Allah teriak jama’ah serentak ...
Nilai yang berhasil
di peroleh dari ujian nya adalaah 93. Menurut standar yang
di tetapkan universitas itu peraih nilai 60-70 akan di beri sertifikat diploma,
70-80 sarjana kehormataan, 80-90 magister dan di atas 90 di beri gelar doctor .
Orang tua nya tidak mau jika
anak nya tersebut di katakana anak ajaib, intinya
itu semua adalah proses pendidikan.
Proses pendidikan
Al-Qur’an sudah di mulai sejak sayyid
masih berada di kandungan orang tuanya memiliki cita – cita yang sama yaitu
menghafal Al-Qur’an, maka setelah menikah keduanya langsung action untuk
hafalan,
dengan tekad tersebut akhirnya 6 tahun setelah pernikahan orang tua nya bisa menyelesaikan
hafalan nya lengkap 30 juz. Karena
cita – cita tersebut jugalah
menjadikan factor pendorong orang tuanya mendirikan kelas – kelas Al-qur’an, sayyid
husein sejak kecil selalu di ajak ibunya untuk menghadiri kelas - kelas Al-qur’an. Namun tak di
nanya bahwa Terrrrrnyaaataaaa ia
menyerap pelajaran yang ada pada usia 2 tahun 4 bulan husein sudah menghafal
juz ke 30 alias juz amma… wow .. terus terang saya ketika menulis kisah ini
untuk blessing
news agak Gregetannnn…. Karena sudah
setua ini belum juga hafal
Al-baqoroh dan suroh lainya. Melihat bakat nya ini ortu nya
langsung serius mengajarkan Al-Qur’an sampai ia hafal semua
Al-qur’an.
“Demikian lah mereka,
artikel ini bukan di tulis untuk agar kita tidak sungguh-sungguh sekolah melainkan
sebaliknya, jangan anak kuliah atau sekolahan yang jelas-jelas duduk di bangku
formal dan di atur waktu belajarnya, Lemah semangat , Miskin kesungguhan untuk
belajar. Melainkan harus sungguh-sungguh lagi seperti orang-orang di atas,_ semuanya
adalah cermin kesungguhan, Buya hamka , Ajib
rosidi mereka sungguh-sungguh walau
hanya otodidat , Sayyid Husein juga adalah buah kesungguhan orang tua nya ,
“Manjada Wa jadda “ / Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan mendapatkan nya. (
Df/ Blessing News )
0 komentar:
Post a Comment