http://picasion.com/

MENGENAL IBADAH



A.Dasar Hukum.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh (QS.51:56)
B.Pengertian Ibadah
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah  Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.  
C.Ibadah Yang Paling Utama
Ibadah Yang Paling Utama Adalah Ibadah Yang sesuai Kondisi dan Situasi.
Ibnu Qoyyim AlJauziyah Berkata : Ibadah yang paling utama di setiap waktu dan keadaan adalah memprioritaskan keridhaan Allah Ta’ala, menyibukkan diri dengan kewajiban yang ada pada waktu tersebut, berdasarkan kedudukan dan konsekuensinya.
D.Syarat Diterima Amal Ibadah.
1. Bersih Aqidahnya Dari Kesyirikan .
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi (QS.39:65)
2.IKHLAS
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ

“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.” [Az-Zumar: 2]
3.ITIBA’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam suatu khutbahnya:
 أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
 “Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang di ada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim no 2042 dari Jabir bin Abdullah)


SHARE

About muwahid

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Translate