“Melihat proses keberhasilan Muhammad dalam dunia pendidikan”
Oleh “ Wildan Al-fatih
“ ( Server Comunitas Ibadurahman Education {Ide Comunity} )
Ada satu wilayah yang penduduknya adalah Bodoh,
saking bodohnya bukan manusia yang mengatakan mereka bodoh tapi langsung Allah sendiri yang
mengatakan mereka bodoh & kebodohanya itu unik tak seperti kebodohan yang kita
fahami saat ini, namun dalam perkembanganya
kebodohon itu berangsur-angsur hilang lantaran proses pendidikan, pendidikan
pula yang menjadikan wasilah bangsa ini
memiliki peradaban yang tidak pernah ada duanya hingga sekarang, lantaran
pendidikan juga yang menyebabkan generasi– generasi penduduk tersebut menguasai
2/3 dunia.
Pembaca yang budiman mungkin sudah
menerka di wilayah mana kebodohan unik itu melanda ? kalau belum saya beritahu,
kebodohan itu terjadi di Arab terutama di Makkah dan sekitarnya. Seperti yang kita
ketahui bersama sejak zaman kita masih
SMP atau SMA bahwa bangsa arab sebelum diutus Muhammad adalah bangsa Jahiliyah dan zamannya di sebut zaman Jahiliyah, apa itu zaman jahiliyah ?
zaman jahiliyah adalah zaman kebodohan di mana penduduknya tidak bisa baca tulis
! o...benarkah begitu ?, Upz... maaf dengan tegas saya tidak setuju apalagi
selapan atau sembilan ^_^, dengan pernyataan tersebut. Apakah benar mereka
Allah sebut bodoh lantaran tidak bisa baca dan tulis ? kalau memang begitu kasian
banget mbah-mbah kita yang gak sekolah dulu dong karena ia harus bergelar “Mj” alias Mbah jahiliyah.
Tentunya
bukan begitu karena masyarakat jahiliyah sudah banyak yang bisa baca-tulis, berikut
daftar orang – orang yang bisa baca tulis menurut Muhammad Yunus, pertama Umar
bin khotob, selanjutnya Ali bin
abi tholib, Ustman bin affan, Abu ubaidah bin jarrah, Talhah, Yazid bin abu
sofyan, abu huzaifah bin ‘utbah, hatib bin amr, Abu salamah bin abu as’ad bin
umaiyah, Khalid bin sa’id, Abdullah bin sa’d, Huaitib bin abdul uzza, abu
sufyan bin harb, muawiyah bin abu sufyan, Juhaim bin As-shalt, Hafsah, Ummi kultsum
bin ‘uqbah, Aisyah binti sa’ad, Assyifa’ binti abdullah, Karimah binti miqdad, Ummi
salamah yang pandai baca tapi tidak pandai menulis. Serta Suku Aus dan khzrat
juga pandai menulis.
Mereka di katakan bodoh juga bukan
lantaran gak maju dalam bidang sosial, politik dan hukum. Butuh di ketahui juga bahwa di zaman jahiliyah
dahulu di arab sudah maju, sistem pemerintahanya adalah semi demokrasi dan
parlementer, mereka sudah mempunyai menetri-menteri yang mengurusi urusan
rakyat masing-masing.
a. Menteri As Siqoyah ( Urusan Air Minum )
b. Ar-Rifadah (Urusan Makanan)
c. Al-Imrah (Urusan Ka'bah)
d. AS-Sidanah (Urusan kunci
Kabah)
e. An-Nadwah (Urusan Tatanegara)
f. Al-Musyawarah (Urusan Sidang)
g. Al-Asynaq (Urusan Keuangan)
h. Al-Qubbah (Urusan Pengerahan
masa)
i. Al-Ainah (Pasukan Berkuda)
j. AS-Sifarah (Urusan PerdamaIan)
k. Al-Aisar (Urusan PertikaIan)
l. Al-Amwalul Muhajjarah (Urusan
Harta)
m. Al-Iqobah (Urusan Bendera Perang)
n. Al-Khizanah
(Bendahara Negara)
o. Al-Qiyadah (Urusan Militer)
Apakah kira-kira orang
yang demikian ini pantas
di katakana bodoh ?
Mereka juga bodoh bukan karena keterbelakangan Cipta ,
rasa dan Karsa buktinya banyak ahli syair dan patung-patung di
negeri arab. Namun kebodohan mereka adalah bodoh terhadap hukum islam. Mereka memilih hawa nafsu, dari pada
memilih syari’at Allah dalam Aqidah, akhlak dan muamalah nya.
*“Apakah hukum
Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) sIapakah yang lebih baik daripada
(hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (QS.5 : 50 )*
*Gambaran Jahiliyah*
Aisyah r.h
mengutip bagaimana cara pernikahan di zaman jahiliyah.
1. Pernikahan
sebagaimana pernikahan orang sekarang yaitu seorang wanita dilamar oleh seorang
laki-laki yang nantinya dilanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dengan ijab qobul dan pemberian
mahar.
2. Nikah istihdo
yaitu pernikahan untuk mencari bibit unggul” kayak milih bibit jagung aja
he,he,he ^ - ^ yaitu dengan cara seorang suami menyuruh istrinya yang sedang
dalam masa-masa subur untuk digauli dengan seorang laki-laki yang terhormat
agar mendapat keturunan unggul yang di inginkan dalam masa ini suami tidak
menyentuh istrinya sampai kelihatan
tanda-tanda kehamilan.
3. Adalah jenis pernikahan
yang melibatkan seorang perempuan yang melayani semua laki-laki dalam jumlah
kurang dari sepuluh orang jika wanita tadi hamil maka sepuluh orang ini dipilih
satu orang dari yang wanita itu sukai untuk menjadi ayah daripada jabang bayi,
biasanya
penunjukan itu setelah bayi lahir.
4. Seorang wanita
menjajakkan diri dengan lelaki lebih daripada sepuluh orang ketika dia hamil dia akan memanggil
sepuluh orang itu dan memanggil seorang qoif (ahli pernasaban) atau dukun
untuk menunjuk mana bapak dari anak yang dikandungnya.
Gambaran jahiliyah
selanjutnya adalah sangat fanatiknya mereka terhadap kebijakan nenekmoyang “hal
ini terdapat dalam QS al-baqoroh ayat 170 .
Dan apabila dikatakan
kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka
menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati
dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti
juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk?".
Ibnu katsir mengatakan yang intinya, mereka
adalah orang yang fanatic dan degil terhadap nenek moyangnya, mereka menganggap peninggalan
nenek moyang itu menjadi kebudayaan, kebanggaan & kejayaan.
Kalau untuk judi, membunuh, zina,
merampok itu tidak perlu dibahas
lagi karena sudah menjadi kebiasaan mereka.Dari segi sosial nya masyarakat hidup
berkasta-kasta sedang pemimpin nya bersenang–senang dilain sisi pemerintah Quroisy senantiasa mengambil upeti dari
masyarakat sehingga
masyarakat hidup dalam kemiskinan.
* Fadjar Perubahan *
Allah tidak
membiarkan mereka terus
menerus dalam kesesatan, Allah mengutus untuk mereka seorang guru, Pejuang,
Reformer yang revolusioner sekaligus memimpin mereka dan kita
semua, orang itu bernama Muhammad
bin abdullah, dalam proses inilah peran pendidikan sangat penting bahkan jika di lihat
perjalanan nya dari awal sampai akhir
kehidupan rasul saw tak lepas dari
pendidikan, dengan pendidikan ini maka masyarakat tersebut berubah menjadi
masyarakat yang memiliki peradaban
yang tiada dua nya.
Visi Misi Pendidikan Islam
Menurut Abdul
Fatiha Jalal tujuan umum pendidikan islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.Saya sepakat dengan pak jalal
bahwa tujuan dari pendidikan islam ialah, agar manusia menjadi
hamba Allah yang seluruh aktivitas nya adalah pembuktian dari penghambaan kepada Allah, jika ia makan maka makannya itu ialah bukti
ketundukan kepada Allah, jika ia tidur maka tidurnya itu ialah bukti pengabdian
kepada Allah, jika ia menjadi pemimpin maka kepemimpinan itu untuk penghambaan
kepada Allah, jika ia ibadah itu ibadah nya hanya untuk Allah, maka tegasnya bahwa
sesunguhnya sholat nya, ibadahnya, hidup dan mati nya untuk Allah
Rabbil A’lamin. Dan itulah tujuan dari pendidikan Rasulullah Saw.
*Methode Pendidikan Rasulullah*
Methode yang di gunakan
oleh rasulullah adalah methode yang telah ditetap kan oleh atasanya
yaitu Allah, methode itu ialah.
_“Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat kami
kepadamu) kami Telah mengutus kepadamu Rasul dIantara kamu yang
membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan
Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa
yang belum kamu ketahui_.”( QS.2:151)
Jika kita
cermati dari perjalanan hidup rasulullah, beliau benar–benar menjalankan methode itu dengan sebaik
mungkin, sehingga melahirkan generasi–generasi yang luar biasa, yang merubah
peradaban umat ini dari kegelapan menuju terang
benderang.
-à biar jelas
maka kita akan coba uraikan satu–satu. lho... mana 4 lembaga di zaman rasul nya
? Nanti sabar dulu ? insyallah ketemu kok sabar ya ..(’’^ _’’^).
1. Methodhe itu ialah membacakan
ayat -ayat Allah
Di karenakan kafir Qurosy tidak suka kepada ajaran islam
maka dalam membacakan ayat–ayat Allah di lakukan
oleh rasulullah hanya
mengambil orang-orang yang
dekat dan dapat di percaya seperti khodijah dan Abu bakar, demikIan pun abu bakar ia mencari orag
– orang yang dapat di percaya seperti Utsman bin affan, Zubair bin
awwam, Thalhah dan Ubaidillah. kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa menyampaikan ayat – ayat Allah ini mengandakan
pendekatan kepercayaan dan psikolgis.
Selain
menggunakan system kepercayaan dan pendekatan psikologis, beliau juga
dalam penyampaian ayat– ayat Allah menggunakan methode yang tidak monoton salah
satu nya ialah makan – makan.
Dalam al – musnad al –imam ahmad
di sebutkan :
Ali
berkata: Rasulullah saw, mengumpulkan atau mengundang abdul mutholib termasuk
mereka semua untuk menikmati hidangan kurma setengah matang dan minuman ali
berkata: beliau mengatur makanan itu secara memanjang lalu mereka makan hingga kenyang ali berkata: tetapi
makanan itu tetap utuh sebagaimana
semula, seolah–olah tidak pernah di sentuh, kemudian mereka mempersilahkan minum
dari semangkuk air lalu mereka minum hingga kenyang tetapi minuman itu tetap
utuh seperti semula, seolah–olah tidak
pernah di sentuh / diminum
kemudIan nabi berkata :
“ Wahai bani Abdul mutholib
sesungguhnya aku di utus kepada kalian khususnya dan kepada manusia umumnya “ kalian
telah menyaksikan tanda mukjizat ini, maka siapakah di antara kalian yang mau berjanji setia kepada
ku untuk menjadi
saudara dan sahabat ku ?
Ali berkata : maka tidak ada satu
orang pun yang berdiri kepada nya, dan aku adalah orang yang paling muda di
antara mereka, kemudian nabi berkata kepadaku duduklah! hingga kali ketiga beliau
memukulkan tanganya kepada ku (untuk berjanji setia )
Dalam tahap ini rasulullah juga
melakukan pendidikan dengan keteladanan. Karena
akhlaknya demikian menawan maka banyak orang yang tertarik untuk mengikuti ayat
– ayat Allah, sejak zaman sebelum ia di
utus menjadi rasul ia sudah bergelar Al-Amin, bercerita tentang keteladanan beliau,
pernah suatu ketika beliau selalu menyuapi seorang yahudi tua nan buta di pinggir
pasar ukaz, hal demikIan ini beliau lakukan dengan sering, padahal orang tua,
buta dan yahudi ini amat bencinya dengan rasulullah juga selalu mencela
rasulullah, namun dia tidak tau bahwa yang menyuapinya tersebut adalah orang
yang ia benci selama ini, sampai suatu ketika rasulullah meninggal dunia maka
abu bakar menggantikan rasulullah menyuapi orang ini, namun ada perbedaan yang
di rasakan oleh yahudi buta nan tua ini. yahudi itu berkata " engkau bukan orang yang biasa mendatangiku",
jawab si yahudi buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini
memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu
selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan
mulutnya setelah itu Ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri",
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air
matanya, ia menangis sambil berkata kepada orang itu, aku memang bukan orang
yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang
mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah yahudi itu
mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?,
selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
Ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, Ia begitu mulia.... Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan
Abubakar r.a.
“”’’Sesungguhnya telah
ada pada diri rasulullah itu suri tauladan yang baik,,(QS 33 :21)
Methode yang selanjutnya adalah “
Mensucikan Mereka”
Apakah
yang di sucikan, yang di sucikan adalah Aqidah, akhlak dan kekotoran-kekotoran jahiliyah
yang ada pada mereka, cara mensucikan
nya ialah ketika mereka di ajak berpindah dari kemusyrikan menuju Tauhidullah,
dari akhlak yang buruk menuju akhlak yang baik, dari aturan syahwat kepada aturan
Allah. Dalam perjalanan nya cara rasulullah untuk mensucikan mereka adalah dengan diajak mereka
untuk masuk islam dan melaksanakanya karena memang para sahabat dulu adalah
orang – orang musyrik, jika sekarang kita sudah merasa muslim berarti bagaimana kita melaksanakan ajaran islam dengan
sebenar-benar nya.
Methode yang ke tiga “ ialah mengajarkan
Al-Qur’an dan Al – Hikmah ( As sunah ) inilah tahap tindak lanjut dari tahap
pertama dan ke dua, ketika seorang yang sudah menerima ayat–ayat Allah lalu
mereka mau melaksanakanya maka selanjutnya mereka harus di jaga iman nya, Harus
di didik pola pikir dan orientasi nya, kurikulum yang pas untuk mendidik
dan memperkokoh iman ini ialah Al-Qur’an
dan As-sunah. Dalam proses pendidikan ini rasulullah membangun Lembaga –
lembaga pendidikan yang di gunakan untuk
mengajarkan Al-Qur’an dan As-sunah, lembaga – lembaga tersebut Ialah.
1.Darul Ar-Qom
Darul
Arqom adalah rumah arqom
bin al arqom, ia masuk islam pada umur 16 th, rumah terpencil di atas bukit
safa, rumah yang terpencil ini rasulullah jadikan basis pendidikan dan koordinasi
dengan para sahabat agar tidak mudah di cium oleh pembesar serta antek-antek
Quroisy jahiliyah.
Ada satu methode pembelajaran yang
unik di rumah Arqom bin al- arqom, setiap sahabat yang datang ke darul arqom
menceritakan pada sahabat nya yang lain apa yang Ia alami hari ini, kemudian rasulullah
memberikan arahan, apabila salah dalam menyikapi masalah maka rasulullah
meluruskan. Jadi kita
bisa lihat methode pembelajaran rasulullah adalah Aplikatif bukan hanya
transformasi materi, sehingga jika cuman transformasi materi saja maka murid akan merasa jenuh tidak ada inspiratif
yang masuk akhirnya malas, futur dan kabur.
Selain juga bahwa para sahabat menerima
materi Al-Qur’an dan Assunah di dalam literatur
lain di katakan bahwa di rumah Arqom ini lah para sahabat menghafal Al-Qur’an.
2.Kuttab
Kuttab sudah ada sejak zaman jahiliyah dengan sistem
seseorang mendatangi rumah para guru, yang di ajar di kuttab adalah baca–tulis
dan syair-syair arab, setelah datang nya islam maka kuttab ini menjadi tempat
belajar Al-Qur’an selain juga
mengajarkan syair–syair dan pokok – pokok ajaran islam, setelah Umar ibn Khattab menjadi khalifah, ia kemudian
menambahkan materi pelajaran Kuttab, yakni seperti, pelajaran
berenang, mengendarai onta, memanah, dan membaca serta menghafal syair-syair
yang mudah dan peribahasa.
Kuttab di masa umayyah
berkembang pesat hingga di desa – desa wilayah islam.
3.Suffah
Al-Suffah merupakan ruang atau bangunan surau yang
bersambung dengan masjid Nabawi. kegiatan pengajaran
dan pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik, suffah juga menjadi tempat tinggal bagi para sahabat
rasulullah, bentuk suffah adalah sebuah panggung luas beratapkan jerami mereka
yang tinggal disini di sebut as-habul suffah. Ibnu taimiyah mengatakan bahwa
yang tinggal di suffah berjumlah 400 orang,
ibnu abbas, abu dzar al-ghifari termasuk salah satu yang menempati
suffah.
4.Masjid
Masjid
bukan hanya sebagai tempat beribadah melainkan juga sebagai tempat untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat dan individu serta tempat
untuk menerima para duta asing dan pertemuan pemimpin-pemimpin islam.
Masjid pertama yang digunakan untuk kegiatan pendidikan
adalah masjid Quba, di sana rasulullah membentuk halaqoh yaitu para sahabat
duduk di sekeliling rasulullah.dan mereka bertanya tentang berbagai masalah
sehari-hari dan agama, jika kita lihat maka sistem nya seperti sistem diskusi.
Masjid – masjid lain yang menjadi tempat pendidikan
ialah masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid
Kufah dll.
Methode yang terakhir adalah serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu
ketahui “ dalam methode ini rasulullah pernah mengirim
zaid bin harist untuk belajar bahasa persia
dan di ketahui bahwa rasulullah memiliki 65 sekertaris yang mencatat hal-hal
khusus , serta juga pernah rasulullah meminta tawanan perang badar untuk
mengajarkan 20 anak-anak madinah baca tulis.
Demikanlah
apa yang di terapkan rasulullah dalam dunia pendidikan dan nyatanya dengan
methode yang demikIan itu rasulullah melahirkan kader-kader yang luar biasa,
dari Darul Arqom lahirlah kader pemimpin seperti Abu bakar, Umar, Ustman dan Ali
r.a. dari Suffah melahirkan kader-kader ulama’ seperti Ibnu Abbas, Abu Dzar dan
Salman al Farizi.
Akhirnya semoga kita bisa mencontoh
dan mengambil inspirasi dari beliau saw, walaupun kita hanya guru TPA, atau
pembina risma ataupun guru sekolah dan dosen.
Referensi
:
Siroh
Nabawiyah syaikh Safiyur Al Mubarok Fury
Pendidikan
anak dalam islam Dr. Abdullah Nashih Ulwan
Manhaj
Haroki syaikh Munir Muhammad al Gadban
Tafsir Al-azhim ibnu katsir
Tafsir
fidzhilalil Qur’an Sayyid Qutb
Dll
Kirimkan
kritik , saran & apresiasi anda ke
085768497407 atau Fb:Blessing News
0 komentar:
Post a Comment