"Di antara syair yang diucapkan di penaklukan Makkah adalah syair Hassan bin Tsabit Al-Anshari RA. Ia berkata,
'Dzatul Ashabi', Al-Jiwa, dan Adzra' telah sirna*
Pemukimannya menjadi sunyi sepi
Negeri Bani Al-Hashas** tersebut sekarang lengang
Bekas-bekasnya dikikis angin dan hujan
Tinggalkan semua ini, namun siapakah yang membuatku tidak bisa tidur
Jika waktu Isya' telah berlalu?
Untuk Sya'tsa' yang tercinta
Hati tidak bisa sembuh tanpa dengannya
Sepertinya minuman keras dari Bait Ra's***
Campurannya adalah madu dan air
Jika minuman-minuman disebutkan pada suatu hari
Maka minuman-minuman tersebut adalah tebusan bagi minuman keras tersebut
Kami nasabkan orang yang kami datangi kepada minuman keras tersebut
Karena sesuatu yang membuatnya harus dikecam
Jika telah terjadi perang dahsyat dan kecaman
Kami meminumnya, kemudian kami menjadi raja-raja
Dan singa-singa yang tidak takut perang
Kami kehilangan kuda-kuda jika kalian tidak melihatnya
Kuda-kuda tersebut menerbangkan debu dan tempat pertemuannya adalah Kida'****
Kuda-kuda kami membawa tombak-tombak dan ingin masuk ke medan laga
Di atas kuda-kuda tersebut terdapat para pemberani yang memegang tombak yang haus darah
Kuda-kuda kami berlari kencang
Karena yang ada hanyalah wanita-wanita yang menampar wajah kuda dengan kerudung
Kalian harus pergi sehingga kami bisa mengerjakan umrah
Dan itu adalah hari penaklukan dan hari tersikapnya tutup
Atau kalian bersabar untuk perang pada suatu hari
Dimana di dalamnya Allah menolong siapa yang dikehendakiNya
Jibril adalah utusan Allah kepada kami
Ia ruhul Kudus yang tidak mempunyai tandingan
Allah berfirman, 'Aku telah mengirim seorang hamba
Ia berkata benar ujian itu berguna'.
Aku bersaksi untuknya, oleh karena itu, berdiri dan benarkan dia
Sedang kalian berkata, 'Kami tidak membenarkan dan tidak ingin membenarkannya'.
Allah berfirman, 'Aku telah mengirim tentara-tentara'.
Mereka itulah kaum Anshar yang terbiasa bertemu dengan musuh
Dalam setiap hari, kami mendapatkan kecaman, serangan, dan penghinaan dari Ma'ad
Kami luruskan dengan bait-bait syair orang yang menghina kami
Dan kami pukul di medan perang
Sampaikan suratku kepada Abu Sofyan
Bahwa segala misteri telah terbuka dengan jelas
Bahwa pedang-pedang kami membuatmu menjadi budak
Sehingga pemimpin Abduddaar adalah seorang budak
Engkau menghina Muhammad dan aku menjawab sebagai wakilnya
Dan pahalanya ada di sisi Allah
Pantaskah engkau menghinanya, padahal engkau tidak sepadan dengannya?
Orang jahat darimu berdua adalah tebusan bagi orang baik darimu berdua
Engkau menghina orang yang diberkahi, baik, lurus
Orang kepercayaan Allah dimana ciri khasnya adalah menepati janji
Apakah orang yang menghina Rasul dari kalian
Itu sama dengan orang yang memuji dan menolongnya?
Sesungguhnya ayah, kakekku, dan kehormatanku
Adalah benteng kehormatan Muhammad dari kalian
Lidahku tajam setajam pedang dan tidak ada salah di dalamnya
Dan lautku tidak bisa dibuat keruh oleh timba-timba'."
CATATAN:
* Dzaatul Ashaabi' dan Al-Jiwaa' adalah dua tempat di wilayah Syam, disanalah tinggal Al-Harits bin Abi Syamar Al-Ghassani, orang yang dipuja oleh An-Nabighah. 'Adzraa' adalah sebuah kampung sekitar satu barid dari kota Damaskus
** Bani Al-Hashas adalah sebuah kabilah dari suku Bani Asad
*** Bait Ra's adalah nama sebuah tempat di Yordania yang lebih dikenal dengan sebutan Khamr Al-Jayyidah
**** Kida' adalah jalan lembah di dekat Makkah
0 komentar:
Post a Comment